Sunday, January 16, 2011

seni taman aqua

Aquascape; Seni Taman dalam Air
Tahukah anda menata aquarium juga ada seninya. Seni penataan aquarium, yang biasa diistilahkan sebagai aquascape ini sama halnya dengan menata taman. Seni membuat taman di dalam air ini belakangan menjadi populer dan bisa dikatakan sebuah hobi bagi kalangan tertentu.
Memandang tanaman air dalam suasana yang khas seperti sebuah taman rendam memiliki daya tarik tersendiri. Jernihnya air dan pantulan cahaya lampu yang seakan merefleksikan beragam jenis dedaunan yang bergoyang lembut seirama dengan gerakan halus aliran air dalam akuarium. Berbeda dengan akuarium pada umumnya, aquascape lebih mengutamakan perawatan tamannya bukan kepada ikannya. Hal ini disebabkan karena tidak semua jenis ikan cocok hidup bersama tanaman yang jumlahnya dominan dalam akuarium.
Beberapa jenis ikan ada yang terganggu pertumbuhannya dengan keberadaan tanaman di sekitarnya. Namun ada jenis ikan yang suka merusak tanaman tersebut seperti jenis ikan mas koki. Pada prinsipnya kehadiran tanaman menjadi bagian dari keseimbangan ekosistem di dalam air. Hubungan yang saling membutuhkan (simbiosis mutualisma) antara ikan dan tanaman air ini bisa digambarkan sebagai berikut. Ikan membutuhkan oksigen untuk pernafasannya, mengeluarkan karbon dioksida sebagai buangannya. Sementara tanaman menyerap karbon dioksida tersebut sebagai bahan baku selama proses fotosintesis untuk diubah menjadi makanan untuk kebutuhan hidupnya. Keuntungan lainnya, tanaman berfungsi sebagai biofilter yang menyerap kotoran dan urin ikan yang lambat laun bisa berakibat racun untuk pertumbuhan ikan itu sendiri.
Tanaman air tersebut ditanam seperti layaknya tanaman darat, yaitu di dalam media tumbuh berupa pasir kuarsa yang dicampur dengan pupuk khusus yang diproduksi khusus untuk aquascape. Supaya terlihat bersih dan tanaman tertahan didalam media tanam, permukaan media dilapis lagi dengan pasir yang masih bersih (tanpa campuran pupuk) dan permukaan tanah dibuat berkontur supaya tampak berdimensi. Susunlah tanaman di dalam komposisi seperti layaknya komposisi di dalam taman. Ukuran, tekstur, karakter tumbuh dan warna disusun bergradasi berdasarkan tinggi rendahnya, sehingga terlihat berdimensi dari setiap arah. Komposisi tanaman tersebut juga dapat dikombinasikan dengan pelengkap materi keras dari batu dan kayu yang telah memfosil sebagai ornamen. Pemakaian batu karang untuk akuarium air tawar ini tidak dianjurkan, karena kandungan kapur yang tinggi dari batu karang tersebut dapat mempengaruhi kualitas air yang berakibat negatif untuk pertumbuhan tanaman.
Lingkungan tumbuh dalam air diupayakan mendekati kebutuhan tanaman. Kebutuhan cahaya misalnya diperoleh melalui sorotan lampu yang kualitasnya menyerupai cahaya natural. Untuk aquascape sebaiknya digunakan lampu fluorescent yang berbentuk tabung yang memiliki beberapa keunggulan seperti hemat energi dan cahaya yang dihasilkan merata tetapi tidak menimbulkan panas. Kelemahannya adalah intensitas terbatas sehingga akan efektif bila ditempatkan pada ketinggian maksimum 60 cm dari permukaan air akuarium. Sebagai gambaran, akuarium ukuran 70 x 70 x 60 cm (tinggi) menggunakan pencahayaan berkekuatan 7000 Kelvin dengan kapasitas 150 watt yang dinyalakan selama 8 jam sehari.
Suhu di dalam air dijaga agar tidak melebihi 26 derajat Celcius, karena lebih dari itu dapat menyebabkan tanaman tidak sehat pertumbuhannya bahkan lambat laun bisa mati. Untuk menjaga temperatur air gunakan alat tambahan yaitu chiller controlled yang berfungsi sama dengan Air Conditioned (AC) dengan sistem portabel yang dihubungkan dengan air melalui pipa instalasi. Kadar karbondioksida dalam air dijaga dalam kondisi seimbang supaya proses kehidupan dalam air ini berjalan normal. Untuk mengontrol kadarnya digunakan indikator CO2 yang diletakkan di dalam air. Perubahan warna pada indikator menunjukkan kandungan CO2 dalam air. 
So, aquarium sekarang tak melulu berisi ikan, anda bisa berkreasi dengan membuat taman di dalamnya. Selamat mencoba.  (ee)

No comments:

Post a Comment